STEREOKIMIA
Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi, yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu relatif terhadap yang lain. Terdapat 3 aspek stereokimia:
- Isomer geometric : bagaimana ketegaran (rigidity) dalam molekul dapat mengakibatkan isomer.
- Konformasi molekul : bentuk molekul dan bagaimana bentuk ini dapat berubah.
- Kiralitas (chirality) molekul : bagaimana penataan kiri atau kanan atom-atom disekitar sebuah atom karbon dapat mengakibatkan isomer.
ISOMER
Jenis – jenis Isomer :
- Isomer Struktural : Isomer struktural terjadi ketika dua atau lebih senyawa organik memiliki rumus molekul sama, tetapi struktur yang berbeda.
- Isomer Geometrik : senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur ruangnya berbeda.
Variasi struktur senyawa organik:
1. Variasi jenis dan jumlah atom penyusun molekul
2. Variasi urutan atom yang terikat satu sama lain dalam satu molekul
3.Variasi penataan atom penyusun molekul dalam ruang 3 dimensi yang dikarenakan ketegaran dalam molekul
Variasi penataan atom penyusun molekul dalam ruang 3 dimensi yang dikarenakan ketegaran dalam molekul :
- · Isomer geometri pada hidrokarbon tak jenuh rantai terbuka
- · Isomer geometri pada hidrokarbon jenuh rantai terbuka
- · Isomer geometri pada hidrokarbon siklik
- · Isomer geometri pada hidrokarbon yang mempunyai pusat kiral
Isomer geometri pada hidrokarbon tak jenuh rantai terbuka
Keterbatasan perputaran atom-atom yang terikat pada masing-masing atom C pada ikatan rangkap yang dikarenakan adanya interaksi antara orbital p membentuk ikatan π.
Contoh pada alkena mempunyai 2 isomer geometri yaitu cis dan trans.
Syarat utama adanya isomer cis-trans adalah adanya ikatan rangkap 2 atom C (C = C), yang tiap-tiap atom C pada ikatan rangkap itu mengikat atom atau gugus atom yang berbeda.
Perhatikan 2 senyawa berikut :
CH2=CH-CH3 bila digambarkan sebagai berikut :
Coba perhatikan C sebelah kiri, atom C tersebut mengikat 2 atom yang sama yaitu atom H, sedang C sebelah kiri mengikat 2 gugus atom berbeda yaitu H dan CH3.
Perhatikan 2- butena CH3-CH=CH-CH3, bila digambarkan sebagai berikut :
C sebelah kiri, atom C tersebut mengikat 2 gugus atom yang berbeda yaitu atom H dan gugus –CH3,begitu juga C sebelah kiri mengikat 2 gugus atom berbeda yaitu H dan CH3. Jadi :
– 1-propena (CH2=CH-CH3) tidak mempunyai isomer cis-trans
– 2-butena CH3-CH=CH-CH3 mempunyai isomer cis-trans.
Isomer cis-trans terjadi bila tiap-tiap atom C yang berikatan rangkap
mengikat gugus atom berbeda.
Keisomeran geometri menghasilkan 2 bentuk isomer yaitu :bentuk cis (jika gugus-gugus sejenis terletak pada sisi yang sama) dan bentuk trans (jika gugus-gugus sejenis terletak berseberangan).
Jadi 2-butena CH3-CH=CH-CH3 mempunyai isomer cis trans sbb :
Komentar
Posting Komentar